Sifat Posesifmu Menyakitiku Tanpa Kau Sadari

Loading...



Mencintaimu yang hatinya begitu posesif itu membuatku merasa kebingungan mengapa aku sampai begitu setia mencintaimu, walau hampir setiap waktu hatiku terus tersakiti. Harapan-harapan yang kubangun sendiri ini kadang tak cukup mampu menjadi pengobat hatiku yang kerap merasakan kekecewaan atas sikapmu yang terlihat sangat jelas jika kamu mengendalikan hidupku.

Caramu memperlakukan itu masih saja terus sama, menempatkan ku pada posisi dimana tidak ada bedanya antara sebagai kekasih, bukan siapa-siapa dan pelampiasan saja. Perlakuanmu itu membuatku terus bertanya-tanya apakah kamu menyadari jika sikapmu telah menyakiti diriku?

Lalu salah jika kemudian aku bertanya apa yang kamu dapatkan dari menyakiti diriku? Apakah kamu bahagia setelah melihat diriku bisa kamu kendalikan itu?

Kamu Terus-terusan Mencurigaiku Tanpa Alasan Jelas yang Hanya Kamu Buat-buat Sendiri

Tak habis pikurku padamu yang terus-terusan mencurigai diriku tanpa sebab, padahal kamu tahu bentul seperti apa menggilanya diriku padamu. Kamu terus-terus mencurigai diriku tanpa sebab, kamu pikir tuduhanmu itu tidak membuatku sakit?. Benarkan kamu sengaja menuduhku selingkuh tanpa sebab untuk menutupi perbuatanmu? Sebenarnya kamu bukan yang selingkuh dari diriku lalu untuk menutupi kesalahanmu kamu menurus menuduhku.

Kamu Membatasi Setiap Aktifitasku dan Hanya Boleh Melakukan Hal-hal Yang Kamu Inginkan

Tak hanya menuduhku bahkan kamu seolah membatasi setiap apa yang kulakukan, entahlah mengapa sampai sebegitunya kamu mengawasi diriku, padahal sudah berulang kaliku pastikan hati ini hanya milikmu. Walau ada yang lebih baik darimu, walau ada yang lebih tampan dari dirimu aku tidak akan pernah tergoda.

Tidak kah kamu menyadari jika kamu benar-benar terlihat sangat mengatur hidupku? Bagaimana bisa aku hanya boleh menjalani kehidupan sosialku dengan mereka-mereka yang kamu sebutkan. Sungguh aku benar-benar merasa terkurung di dalam sangkar yang ku buat sendiri, iya sangkar itu kamu, kamu yang aku cintai. Ini benar-benar membuatku tersiksa bagaimana bisa aku menghukum diriku sendiri untuk kesalahan orang lain?

Bagaimana Bisa Kamu Memperlakukan Orang yang Kamu Cintai Dengan Cara Seperti Ini?

Aku terus-terusan tidak percaya bagaimana bisa kamu melakukan hal-hal yang buruk pada orang yang kamu cintai. Tidak bermaksud ingin membandingkan hanya saja aku menuntut mu untuk memperlakukanku sama seperti kebanyakan orang di luar sana.

Karena banyak di luar sana seseorang rela melakukan apa saja tidak peduli apaun yang terjadi pada dirinya demi membahagiakan pasangannya. Jika kamu tidak bisa seperti mereka aku tidak masalah hanya saja bisakah kamu tidak memperlakukanku dengan buruk.

Kamu Tidak Melepaskanku Tapi Memperlakukanku Dengan Buruk Layaknya Orang Lain

Apabila memang tidak cinta bukankah sebaiknya kamu lepaskan saja diriku agar kamu bisa mendapatkan pengganti yang baru. Tidak apa-apa akan kubujuk hati ini untuk tetap baik-baik saja meski ditinggalkanmu dari pada aku harus terus-terusan merasa sakit dan tersakiti oleh orang yang aku cintai sendiri. Aku kekasihmu bukan orang lain, aku bukan musuhmu mengapa kamu terus-terusan ingin menyakiti diriku.

Apakah Kamu Normal?

Kadang sekali saja aku ingin bertanya padamu, apakah kamu normal karena tampaknya kamu sangat bahagia jika melihatku tersakiti. Kamu selalu merasa bangga pada dirimu sendiri jika terlihat menang dari diriku. Sungguh jika kamu merasa senang dan menag telah berlaku buruk padaku, sebenarnya kamu tidak normal dan mungkin di dalam dirimu itu ada jiwa peseikopat.






Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Google+ (Opens in new window)

Related

sumber : duapah

Komentar Facebook
Loading...
Loading...
loading...