Jika Ingin Pergi, Pergilah. Jangan Meninggalkan Jejak Yang Hanya Bisa Kuikuti, Tanpa Dirimu Yang Menjemput

Loading...




Aku sama sekali tidak ingin menahanmu pergi, jika ingin pergi, maka pergilah sesukamu dan sejauh mungkin, karena aku sama sekali tidak ingin melarangmu. Tapi ketahuilah jika ingin pergi, maka pergilah tanpa meninggalkan jejak yang hany bisa kuikuti tanpa kamu harus menjemputku.

Bahkan jangan meninggalkan jejak karena sengaja ingin aku mengikuti dibelakangmu, jangan lakukan itu. Karena meninggalkan dan ditinggalkan tidak sebercanda itu.

Kalau Sudah Pergi, Pergi Sajalah

Kalau sudah pergi, pergi sajalah tanpa harus sengaja meninggalkan jejak, tanpa harus berdiri di depan pintu, menghalangi orang yang akan masuk saja nantinya, atau memang sengaja tetap berdiri di depan pintu agar tidak ada yang mencoba mengetuk dan memasukinya. Jika sudah pergi, maka pergilah tanpa harus menoleh kebelakang lagi.

Setelah Kau Berhasil Membuat Hidupku Merasa Tak Berati Tanpamu

Setelah kamu merasa berhasil membuat hidupku merasa tak berarti untukmu, setalah kamu mengetahui begitu dalam rasaku terhadapmu.

Yang kamu lakukan malah semaumu saja, karena terlalu percaya bahwa rasaku tidak akan pernah luntur sedikitpun meski sikapnya begitu menyakitkan. Tetapi ingatlah sehebat apapun rasaku kapanpun bisa luntur seketika melihat semua perbuatanmu.

Disaat Aku Tidak Siap, Kau Malah Pergi Tanpa Permisi

Cobalah sesekali memberitahuku, cobolah sesekali pamit terlebih dahulu sebelum kamu pergi, bukan kah lebih manusiawi meskipun yang kamu lakukan itu meninggalkanku. Kau tahu apa yang kamu lakukan, disaat aku tidak setiap seperti ini malah kamu pergi begitu saja tanpa pamit dan permisi terlebih dahulu.

Lalu Langkahmu Berlalu Begitu Saja meninggalkanku

Kepergianmu disaat aku tidak siap kehilanganmu membuatku hanya terdiam melihatmu pergi tanpa permisi begitu saja. Langkahmu yang tanpa keraguan berlalu meninggalkanku begitu saja. Aku bisa apa, selain diam dan hanya bisa menyaksikan kepergianmu dari jauh.

Lalu Kau Datang Lagi Tanpa Hati

Tetapi itu lah dan seperti itulah kamu, yang semena-mena pergi lalu datanf kembali, semaunya dan seenaknya sendiri. Ini hati bukan tempat parkir gratis yang bisa saja seenaknya kamu datang dan pergi begitu saja.

Mungkin masih mending jika datangmu membawa hati dan perasan, nah kamu, setiap pergi dan datang lagi pun tetap sama, tanpa membawa hati dan perasaanmu, mungkin karenah itulah kamu belum bisa menghargai perasaan orang lain. Karena memang dasarnya kamu tidak memiliki hati.






Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Google+ (Opens in new window)

Related

sumber : duapah

Komentar Facebook
Loading...
Loading...
loading...