Aku Hanya Ingin Kau Tau, Kalau Aku Menunggumu. Jadi Kau Tidak Boleh Melupakanku

Loading...




Jatuh cinta padamu membuatku tidak ada henti-hentinya selalu berharap pada akhirnya, kamu akan luluh pada perhatianku yang tulus dan tak kenal lelah ini. Tidak ada hal lain lagi yang diharapkan seorang wanita ketika jatuh cinta pada seorang pria, selain berharap cintanya bisa diterima.

Aku tidak tahu alasanmu tidak menerimaku, meskipun aku sudah lebih dulu menyatakan perasaanku. Namun aku hanya berfikir mungkin kamu masih butuh waktu lebih lama lagi untuk memperetimbangkan menerima perasaanku atau tidak.

Jika memang seperti itu tidak mengapa, karena aku masih sanggup menunggumu, tapi tolong jangan pernah lupa bahwa ada seseorang yang menunggumu. Seseorang yang tidak hanya dari hari kemarin saja yang sudah mulai menunggumu, tapu sudah jutaan detik lalu sudah menunggu balasan cinta dari dirimu.

Di Antara Degup Dan Ingin Seperti Dedaun Beda Ranting. Aku Masih Menunggumu yang Masih Meraguiku

Tidak ada yang mau tinggal lama-lama dalam kesunyian penantian, namun pengharapanku untuk bisa memahkotai cintamu itu membuatku membeli sunyi dengan harga yang sangat tinggi. Harapannya kelak apa yang sudah kubeli itu bisa menjadi jembatan penghubungn untuk mempertemukanku denganmu. Sehingga aku dapat tinggal dimanapun kamu memilih untuk mengamankan hatimu dari luka.

Di Depanmu, Aku Seolah Sosok Asing Meski Sebenarnya, Aku Jugalah Yang Disakiti Paling Sering

Mungkin lorong pikiranmu terlalu sibuk dengan lalu lalangnya sesuatu yang membuatmu bimbang untuk memantapkan menerimaku. Sampai kau tak sempat memperhatikanku yang ada disudut jalan, menunggumu mempersilahkanku untuk masuk menempatkanku di dalam hatimu yag paling dalam.

Ternyata kamu masih mengagpku sebagai sosok asing yang tak perlu terlalu dihiraukan. Saat itu aku merasa aku adalah seseorang yang paling merasa tersakiti meskipun kamu tidak melempariku dengan kata-kata lembut yang mematikan.

Persimpangan Memang Membingungkan. Tapi Ketika Kau Tahu Aku Menunggu Di Salah Satu Ujungnya, Mengapa Harus Mempertanyakan Arah?

Bukankah kamu sudah merasa nyaman dengan keberadaanku? Kita sudah sering bersam-sama membunuh sepi dan mengubur kepahitanmu? Kenapa masih merasa tersesat saat aku sudah memberitahukanmu bahwa aku mau menunggumu? Aku tidak ingin kakimu berhenti pada tempat yang tidak ingin dipijakimu, sehingga aku membiarkanmu untuk lebih dulu mempertimbangkan menerima hatiku.

Sengaja aku tak menekanmukarena aku tidak ingin membuat hatimu merasa tidak nyaman saat menerimaku. Aku sangat tidak ingin kamu menerimaku karna sebuah keterpaksaan bukan karena alsan kamu benar-benar mencintaiku.

Apakah Segala Perasaanku Ini Terlalu Rumit Untuk Disetuji Olehmu? Mengapa Masih Terus Mempersulitku

Kamu tampak begitu kesulitan untuk menerimaku, kamu seolah merasa tidak nyaman saat tahu bahwa aku menaruh hati padamu. Tapi mengapa kamu tidak menolakku saja? Kamu seolah terus membiarkanku untuk tetap nyaman mencintaimu namun tidak juga menerimaku.

Seharunya jika memang tidak ada hati kamu usir saja hatiku agar tak menunggu balasan darimu. Agar aku tidak sulit, agar aku tidak terjebak pada rasa menyukaimu atau tidak?

Haruskah Aku Menciptakan Taktik Agar Kamu Melirik, Agar Setiap Pandanganmu Melahirkan Cara Untuk Membuatmu Tertarik Padaku?

Apakah untuk membuat hatimu suka padaku membutuhkan perjuangan lebih, dan memang butuh waktu lebih lama sampai kamu benar-benar yakin jika aku memperjuangkan cintamu? Apakah kamu bermaksud memintaku untuk menarik perhatianmu dulu, agar hatimu tertular rasa yang sedang aku rasakan saat ini? Jika benar maka beri tahu diriku, karena aku akan mengusahakan lebih keras lagi melebihi hari ini.






Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Google+ (Opens in new window)

Related

sumber : duapah

Komentar Facebook
Loading...
Loading...
loading...