Kamu Bisa Dengan Mudahnya Mencari Penggatiku, Semenatara Aku Masih Terjebak Pada Cintamu

Loading...




Luka hati ini masih belum sembuh betul, bahkan masih meneteskan perihnya kehilanganmu, namun kini kembali harus terluka lagi begitu aku mengetahui jika kamu sudah memiliki seoseorang yang baru. Aku tak habis pikir mengapa begitu mudahnya bagimu mencari pengganti diriku padahal rasanya baru kemarin aku dan kamu mengakhiri hubungan kita.

Apakah bagimu sangat mudah untuk melupakan kenangan indah yang sudah kita lewati bersama-sama. Kamu tampak sepontan menerima orang yang baru sementara aku masih terpaku pada perasaan yang tidak memiliki titik henti ini. Kamu dengan peraanmu dan aku dengan perasaanku ini, membuatku ingin menimbang tentang perasaan kamu dan aku saat kita masih bersama.

Bisa Dengan Mudahnya Menerima Cinta yang Baru Apakah Dulu Akulah yang Lebih Banyak Mencintai

Seperti secepat kilat kamu sangat mudah menerima orang baru, jujur aku masih cemburu dan tidak terima. Kamu bisa dengan mudahnya menerima seseorang yang baru membuatku merasa dulu aku adalah pihak yang paling banyak memberikan cinta padamu sementara kamu mungkin hanya biasa-biasa saja padaku. Atau bahkan mungkin tidak ada rasa dan hanya menjadikan aku sebagai teman untuk mengisi kekosongamu saja.

Kamu Mengakhiri Hubungan Kita Karena Kamu Sudah Ada yang Lain Selain Diriku

Jika tidak seperti itu apakah kamu mengakhiri hubungan kita ini hanya karena kamu sudah ada yang lain, yang lebih menarik dariku yang lebih diatas segalanya. Jika benar begitu bukankah itu berarti selama ini diam-diam kamu menghinatiku? Apakah seseorang yang baru itu lebih lauar biasa dari diriku mengapa mampu dalam sekejam membuatmu memilih mengakhiri hubungan kita? Aku pikir kamu seorang yang setia apakah aku keliru menilaimu?

Bisa Dengan Segera Menerima Hadirnya Orang Baru, Apakah Dulu Kamu Memang Tidak Benar-Benar Serius Menjalin Hubungan Kita

Aku rasa kalau memang kamu benar-benar seius denganku tentu bukanlah hal yang mudah untuk melupakanku. Kalau memang dulu kamu benar-benar memperjuangkanku pasati tidaklah mudah bagimu melupakan perjuanganmu yang kini tampak menjadi sebuah kesia-siaan itu.

Aku masih tidak percaya, bagaimana mungkin kamua sama sekali tidak merasa patah hati ketika hubungan kita berakhir. Bahkan aku saja merasa tidak sanggup untuk melanjutkan hidupku. Apakah sebegitu mudahnya bagi seorang dirimu melupakanku?

Apakah Semua Tentang Diriku Sedikitpun Tidak Bermakna Bagimu, Mengapa Bagitu Mudahnya Kamu Melupanya

Mengapa begitu mudahnya bagimu melupakanku? Apakah tak ada sedikitpun kenagan tentang diriku dihatimu yang menyulitkanmu untuk menerima seseorang yang baru? Apakah tak ada hal apapun tentang diriku yang tampak berkesan di hatimu sehingga membuatmu merasa harus mencari seseorang yang baru yang setidaknya sama seperti diriku atau melebihi diriku? Atau mungkin saja seseorang yang baru yang kini menemanimu memang di atas diriku?

Segera Menerima Cinta yang Baru Apakah Kamu Ingin Melarikan Diri Dari Rasa Kehilanganku

Aku tidak tahu apakah kamu segera menerima orang yang baru itu karena ingin segera melarikan diri, karena kamu ingin segera menunjukkan padaku bahwa kamu baik-baik saja tanpaku. Aku tidak tahu apakah kamu berfikir dengan menerima seseorang yang baru itu adalah cara untuk melupakanku dengan cepat, melarikan diri dari sakit hati yang sama sepertiku?

Hanya Butuh Beberapa Hari Melupakanku Apakah Kamu Hanya Butuh Beberapa Menit Saja Untuk Menerima Seseorang yang Baru

Bagaimana bisa hanya butuh beberapa menit saja untuk menerima seseorang yang baru. Bukankah butuh waktu yang lama untuk menemukan kecocokan jiwa agar bisa menyatu dalam rasa yang sama.

Bukankah ini seperti keliru? Melupakan seseorang dengan menerima seseorang lebih cepat menerima orang yang baru? Bukankah orang yang baru itu hanyalah orang asing dan hanya tamu sementara seseorang yang lebih dulu memilikimu adalah pemiliknya yang terpaksa harus melepaskan kepunyaanya?






Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Google+ (Opens in new window)

Related

sumber : duapah

Komentar Facebook
Loading...
Loading...
loading...