Saat bersamamu aku merasa sangat bahagia dan seakan dunia ini berada dalam genggaman tanganku. Tapi ketika kita saling berjauhan karena ada banyak hal yang harus kita lakukan, terkadang aku merasa hampa dan bingung sendiri. Di pikiranku tiba-tiba teringat bagaimana senyumanmu, tawamu dan semuanya tentang dirimu. Hingga aku merasa aku akan mati saja, jika tak segera melihatmu. Aku takut aku akan menjadi over protektif padamu karena rasa rinduku yang begitu mendalam. Tapi aku sadar itu hanya akan menyakitimu. Sehingga aku lebih banyak menyimpan rasa rindu ini dan menunggumu kembali. Karena aku percaya kamu akan kembali kepadaku dan membiarkan rindu ini melumpuhkanku.
Rasa Rindu Ini Mengaburkan Berbagai Ingatan, Kecuali Ingatanku Padamu
Aku berusaha untuk tidak memikirkanmu, dan berusaha me-mindsite diriku sendiri kamu sedang sibuk dan baik-baik saja disana. Aku mencoba segala hal. Meleburkan diriku dalam belajar, jalan-jalan dengan teman dan semuanya yang kuharapkan bisa mengobati rasa rindu. Tapi sayangnya terkadang itu percuma. Kamu selalu muncul dalam setiap ingatanku. Mulai dari tawamu, senyummu selalu mengelilingi otakku setiap waktu. Lalu apa yang bisa kulakukan untuk itu.
Aku Mulai Kehilangan Semangatku Saat Melakukan Suatu Hal
Banyak sekali pekerjaan yang harus aku selesaikan, mulai dari tugas sekolah hingga membantu ibu di rumah, biasanya aku sangat semangat dan cekatan menyeleseikan semua pekerjaan itu. Tapi entah bagaimana sekarang ini aku bingung karena aku seperti tak punya sedikitpun tenaga untuk melakukan sesuatu. Pikiranku kepadamu membuatku tidak fokus pada banyak hal. Bahkan membuatku malas. Aku tidak tahu pasti apa yang terjadi padaku. tapi mungkin sama seperti hatiku, tubuhku juga merindukanmu.
Saat Berada Ditempat yang Ramai, Aku Selalu Merasa Sendiri
Teman-temanku yang tahu betapa merindunya aku kepadamu, mereka mencoba menghiburku dengan berbagai hal. Mengajakku kebanyak tempat yang indah dan ramai untuk membuatku tersenyum riang kembali. Namun bukannya bahagia yang kurasakan. Setiap kali aku berada di tempat yang ramai, aku selalu merasa ada sisi kesepian yang dalam di hatiku. Saat aku melihat teman-temanku, aku berusaha memaksakan senyuman untuk membuat mereka senang. Tapi itu hanya senyuman palsu karena aku merasa masih ada sisi kosong dihatiku.
Aku Hanyalah Manusia yang Merindukanmu
Aku tidak tahu apa yang sedang kamu lakukan disana, bersama siapa kamu berbicara dan apa saja yang membuatmu bahagia atau pernahkan kamu juga merindukanku sama seperti aku merindukanmu. Tapi sebagai manusia aku hanya bisa jujur bahwa aku merindukanmu. Dan aku selalu berharap bahwa kamu disana akan baik-baik saja. Dan segera pulang memelukku seperti dulu dan biasanya.
Imajinasiku Tentangmu Mulai Mengganggu Otakku
Saat aku merindukanmu, dan duduk termenung di sofa ruang tamu. Aku selalu memikirkan bahwa kamu akan datang dan mengetuk pintu itu dan aku akan membukakan pintu dan langsung memelukmu erat. Berpikir tak akan kubiarkan lagi kamu pergi dan jauh dariku. Atau disaat yang lain, aku selalu berpikir kamu akan datang dengan pakaian warna putih, juga dengan menunggang kuda warna putih pula. Membawakanku setangkai bunga yang sangat indah. Saat kucium bunga itu aku merasa semakin jatuh cinta kepadamu. Rasanya aku akan gila saja saat memikirkan itu, dan membuatku tersenyum sendiri saat membayangkannya. Namun, segala imajinasi itu seakan tidak bisa lepas dariku dan tidak ada upaya yang bisa aku lakukan untuk melepaskannya. Hanya kehadiranmu saja, yang bisa menyembuhkanku sepenuhnya.
Walaupun Kamu Jauh Disana, Aku Tahu Doaku Akan Menjagamu
Karena kita tak lagi bersama, aku tak bisa memantau setiap saat seperti yang aku mau, aku khawatir bahwa nantinya kamu mendapatkan masalah atau hambatan. Oleh sebab itu doa selalu aku panjatkan untukmu. Agar kamu juga dijaga dengan baik dan segera kembali padaku dalam keadaan yang baik pula. Agar langkahmu disana dapat selalu terlindungi dan tidak salah dalam mengambil keputusan. Dan saat kamu kembali nanti, aku akan menerimamu dengan tangan yang terbuka lebar.
Share this:
- Click to share on Twitter (Opens in new window)
- Click to share on Facebook (Opens in new window)
- Click to share on Google+ (Opens in new window)
Related
sumber : duapah