Yang indah itu pertemuan, yang manis itu kemesraan, yang pahit itu perpisahan dan yang tinggal hanyalah kenangan. Dan kamu memberikan itu semua padaku secara bersamaan.
Kamu meninggalkan banyak hal yang terasa sangat indah (dalam hidup ini) namun tetap mengingatkanku pada pahit yan tak bisa terhapuskan, dan kamu tidak memberikan aku kesempatan untuk menceritakan indahnya tentang kamu.
Hadirmu Bukan Sesutu Yang Bisa Aku Tolak Dan Juga Bukan Sesuatu Yang Dapat Aku Tebak
Dipertemukan dalam beberapa acara yang sama mengantarkan kita untuk saling berkenalan. Siapa yang tahu jika acara yang bisa dihadiri oleh banyak orang itu malah mempertemukanku dengan sosok kamu yang tidak bisa aku deskripsikan hanya dengan kata-kata. Tidak dapat aku definisikan karena maknamu terlalu bnyak untuk disingkan menjadi sesederhana mungkin.
Namun Berpisah Menjadi Inti Dari Cerita Pertemuan Kita, yang Memang Sudah Dirancang Sejak Awal
Siapa sangka jika inti dari cerita pertumuan kita adalah perpisahan. Aku kira kisah pertemuan kita akan menjadi panjang, lebih menarik dan bahkan aku mengira akan berujung pada sebuah ikatan saling memiliki seutuhnya. Ternyata aku keliru, berpisaha adalah cerita inti dari yang ingin disampaikan Tuhan padaku.
Hadirmu Itu Seolah Ingin Mengatakan Padaku Bahwa Hidup Terlalu Singkat Untuk Kamu Lewatkan Tanpa Mencoba Cintaku
Hadir hanya sebentar lalu memberikan banyak warna dalam perkenalan kita membuatku berfikir bahwa kamu membawa sebuah pesan misterius. Sebuah pesan yang menyanjungmu sendiri, iya pesan singkan yang mengatakan bahwa hidup ini terlalu singkat dan akan sangat disayangkan jika kamu tidak mencoba manisnya jatuh cinta padaku.
Terlalu Indah Untuk Aku Buang Begitu Saja dan Terlalu singkat untuk aku abadikan tentang semua perteemuan kita
Kenangan-kenangan manis saat bersamamu itu sempat meminjamkanku imajinasi untuk bermipi tentang masa depan. Berimajinasi bagaimana jika aku bisa menjalin hubungan lebih lama denganmu, membayangkan bagaimana jika kita bertengkar, lalu baikan kembali begitu seterusnya sampai tiba saat kita sama-sama sepat siap untuk tidak lagi bertengkar dan memutuskan untuk menjadi satu saja.
Akan Terlalu Sederhana Jika Pertemuan Kita Ini, Aku Jadikan Sebuah Cerita Seperti Kebanyakan Orang Yang Memiliki Cerita Panjang Tetang Kisah Cintanya Yang Indah
Mungkin sebelum tehku habis saat menceritakan manisnya perkenalan kita dan indahnya hubungan kita, aku sudah akan kehabisan cerita. Dan mungkin pendengar kisah cinta kita ini mengira aku hanya mengarang cerita cinta atau mungkin menggapku hanya ssedang berimajinasi.
Hingga Akhirnya Akupun Memilih Untuk Diam Yang Seakan-Akan Tidak Pernah Terjadi Dalam Dimensi Kehidupan
Dan diam tanpa menceritakan apa-apa atau lebih tepatnya pura-pura lupa menjadi sesuatu yang bisa aku lakukan. Menggap kamu seolah tidak pernah masuk dalam hidupku, seklipun aku merasakan dengan nyata kamu menggemgam tanganku dan tersenyum lalu berbisik aku bahagia bersamamu.
Share this:
- Click to share on Twitter (Opens in new window)
- Click to share on Facebook (Opens in new window)
- Click to share on Google+ (Opens in new window)
Related
sumber : duapah